– Salam #SedulurKemenag
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD Pontren) Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Hj. Titik Halimah, menghadiri Rapat Koordinasi Internal Kewilayahan Kasat Intelkam Jajaran Polda Jateng yang digelar di Hotel Noormans Semarang, Senin (11/8/2025).
Rakor ini diikuti oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, H. Amin Handoyo, Lc., MA., beserta jajarannya, jajaran Intelkam se-Jawa Tengah, serta para Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Kab/Kota se-Jawa Tengah.
Mengusung tema Optimalisasi Kinerja Intelijen pada Pelaksanaan Program Prioritas Polri Wilayah Jawa Tengah, kegiatan ini memfokuskan pembahasan pada upaya deteksi dini dan penanganan potensi gangguan serta konflik oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keyakinan.
Dalam sesi paparan, narasumber menguraikan sejumlah faktor penyebab potensi konflik antar ormas keagamaan. Faktor-faktor tersebut meliputi perbedaan pandangan dan tafsir ajaran agama, gerakan politik identitas, intoleransi dalam interaksi sosial, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi.
Upaya pencegahan yang diusulkan antara lain peningkatan dialog antar ormas, penguatan pendidikan toleransi dan kerukunan, penerapan kebijakan pemerintah yang adil, serta peran aktif media dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
Kabid PD Pontren, H. Amin Handoyo, Lc., MA. menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap lembaga keagamaan yang berpotensi mengarah pada paham radikal.
(Plt) Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Muslichah Setiasih, S.IP., MMG., M.Eng., menekankan pentingnya pembinaan dan komunikasi yang intens antara ormas dengan pemerintah demi mewujudkan kedamaian di masyarakat.
Sementara itu, narasumber dari Densus 88 Polda Jateng, Lukito Gopar, memaparkan strategi pembinaan eks-anggota kelompok radikal, identifikasi jaringan aktif, serta langkah pencegahan radikalisme dan terorisme di wilayah Jawa Tengah.
Melalui rakor ini, Polda Jateng bersama instansi terkait, termasuk Kementerian Agama, berkomitmen memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor demi menjaga harmonisasi kehidupan beragama di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Semarang.
