— Salam #SedulurKemenag
Kementerian Agama Kabupaten Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup, khususnya di satuan pendidikan berbasis agama.
Hal ini ditandai dengan partisipasi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, H. Ta’yinul Biri Bagus Nugroho, dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Program Calon Sekolah Adiwiyata Level 1 dan 2 (L1–2), Senin (30/6/2025).
Rapat ini diselenggarakan secara daring oleh Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sebagai bagian dari akselerasi pelaksanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Mas Kakan mengikuti rakor dari ruang kerjanya, didampingi oleh Kasubbag Tata Usaha H. M. Solichin dan Kasi Pendidikan Madrasah H. M. Harun Al Rasyid.
Kehadiran jajaran pimpinan ini menjadi bukti keseriusan Kemenag dalam mendorong madrasah untuk mengambil peran aktif dalam gerakan sekolah ramah lingkungan. Lebih dari sekadar formalitas, keterlibatan Kemenag juga membawa semangat ekoteologi, sebuah konsep yang digagas oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.
Ekoteologi memadukan nilai-nilai teologis dengan kesadaran ekologis, menempatkan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual umat beragama. Lingkungan hidup dipandang sebagai amanah Tuhan yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab dan rasa syukur.
Dalam konteks ini, madrasah memiliki posisi strategis sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga menanamkan karakter spiritual yang mencintai ciptaan-Nya.
Melalui pendekatan ini, gerakan Adiwiyata di madrasah diharapkan tidak hanya berhenti pada praktik fisik seperti menanam pohon atau memilah sampah, namun berkembang menjadi gerakan yang menyatu dengan nilai-nilai keagamaan dan membentuk budaya lingkungan hidup yang berkelanjutan.
GPBLHS sendiri merupakan fondasi dari program Adiwiyata yang bertujuan menciptakan satuan pendidikan yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Kemenag Kabupaten Semarang berharap madrasah-madrasah binaannya dapat menjadi agen perubahan, membawa nilai hijau dalam setiap lini pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.