Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA., menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf terkait potongan video pernyataannya yang sempat viral dan menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru, Rabu (3/9/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Menag di hari yang sama usai memberikan sambutan pada Pembukaan Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3 di UIN Syarif Hidayatullah.

Menag menegaskan tidak ada niat sedikit pun untuk merendahkan profesi guru. Sebaliknya, ia menyebut guru sebagai profesi yang sangat mulia karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun seorang guru, puluhan tahun mengabdi di ruang kelas. Saya memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” ujarnya.
Menag kemudian memaparkan langkah nyata pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Tahun ini, 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.
Di bidang peningkatan kompetensi, lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti PPG dalam jabatan. Total peserta PPG tahun 2025 mencapai 206.411 guru, naik 700% dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, Kemenag telah mengangkat 52 ribu guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” tegas Menag.
Di akhir pernyataannya, Menag kembali menekankan bahwa guru adalah panggilan jiwa, bukan sekadar pekerjaan.
“Karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkasnya.